Powered By Blogger

Jumaat, 22 November 2013

Sejuta Wajah

Dinginnya hari itu
Dalam gerimis suasana
Ketika cahaya malap
Dalam pelukan rindu
Menatap sejuta wajah

Bisik peluk hawa itu
Sedih merayu di hatiku
Ke mana dikau sayang
Lelah terbaring maya
Mencarimu tiada

Keluhan hati ini
Ku takut akan luka lagi
Terbayang sejuta wajah
Mana oh manakah dia
Inginku bersamanya

Indahnya hari ini
Mengejar bayangan wajahmu
Apakah aku lupa
Kamelia telah tiada
Kamelia telah tiada

Isnin, 18 November 2013

Teratai

Oh teratai bunga indah
Engkaulah pujaan hatiku
Telah lama aku rindukan
Wahai teratai bunga indah

Sungguh indah wajahmu
Sinar matamu bagaikan suria pagi
Setiap insan selalu terpikat
Memandang teratai bunga indah

Ku tak menyangka
Wahai teratai ku sayang
Badai taufan mendatang
Menghembus dirimu
Engkau pun terkulai
Dan merunduklah layu
Tak berseri lagi

Oh tolong, lindungilah dia
Agar ku dapat bersamanya lagi
Ku inginkan terataiku sayang
Berseri seperti semula
Terarai bunga indah

Atas Nama Cinta

Jika cinta berbicara
Hati ku kau percaya
Usia dewasa mengajar erti cinta
Apalah aku diam tak mampu

Terbatas cinta kerana nogma dan dogma
Ketulusan hati menjadi tanda tanya
Kenapa aku menjadi pilu

Dan atas nama cinta
Terlahir aku melihat dunia
Demi jiwa ruang batinku
Kau adalah pedamping jiwaku.....
Oh.......

Kan usia dewasa mengajar erti cinta
Ketulusan hati menjadi tanda tanya
Apalah aku diam tak mampu

Aku Dan Kamu

Kau masih cantik seperti dulu
Saat bersama kujumpa dengan mu
Terasa inginku bersamamu
Tidak aku seperti dulu

Kau senyum mesra
Mungkin tak mengapa
Tapi ku tak bisa
Pasti ada yang kan terluka

Jangan ditunggu
Pasti takkan berlaku
Walau kucinta kamu
Biar disimpan
Adakan sempadan
Aku dan juga dirimu

Kini aku telah berdua
Masa depan yang tak kita duga
Kutahu kau masih mengharap jua
Tapi tak bisa ku meninggalkannya

Biarkan Berlalu

Bila bersemadi warna cinta
Pudarlah segalanya
Tiada mentari lagi
Yang mengiringi perjalanan

Mestikah bersedih
Pada hakikat
Dikurniakan padamu
Bukankah cita-citamu
Memperjudikan kasih sayang

Kita mampu merancang
Hanya Tuhan menentukan
Tak perlu dikisahkan...oo..

Janganlah memburu
Angin yang berlalu
Kelak kau terima
Jawapan yang kecundang
Pulang saja di mana
Permulaan langkahmu
Biar saja angin terus berlalu
Oooo.....berlalu

Ahad, 17 November 2013

Romania

Taufan ribut menyambar........lenyaplah perhitungan
Gema kebebasan, mengegar Romania

Lebar ufuk harapan, dilanda haloba kuasa
Bahang Romania, merah darah kepunahan...

Hancur jua akhirnya, dalang-dalang kuku besi...
Teori Domino, melanggar bumi gelora...

Katakan padaku, erti kedamaian sebenar
Tanpa keangkuhan..oh...Romania....

Padamkanlah bara api kemusnahan
Hentikalah sandiwara keangkuhan.....

Oh....wujudkanlah....Oh....kedamaian...
Oh...ciptakanlah...Oh kedamaian.....Oh Romania


Taman Rashidah Utama

Pertama kali kau ku cinta
Pertama kali ku diluka
Kini aku menjadi tanda 
Sebuah kubur cinta

Ku berjalan di dalam hujan
Mencari api yang terpadam
Namun sudah sekian lama
Hanyalah gelap gelita

Sebagai satu kenangan
Ku ciptakan satu taman
Rashidah Utama 
Sebuah kubur cinta

Ku berpijak nyata di sini
Tak tercapai bintang di langit
Ku siramkan airmata
Pada darah cinta
Sebagai hiasan taman ini

Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta
Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta

Biarkanlah aku disini
Menjadi nisan cinta ini
Izinkanlah aku mengenang
Dirimu oh.......sayang

Khamis, 14 November 2013

Ratuku

Bisikan yang pertama
Membawa erti untuk selamanya
Aku bagai tak percaya
Apa yang telah kurasa
Engkau bagaikan oohhh....permataku
Engkau pun jua ratuku

Engkaulah segalanya
Engkau hanyalah untuk diriku
Aku hanya untukmu
Itulah janjiku padamu
Kita bagaikan ombak dan pantai
Tidakkan terpisah lagi
Walaupun pasangnya
Walaupun surutnya laut

Ratapan naluri
Memanggilkan namamu

Kerana pertemuan ini
Akanku abadikan
Segala memori
Kulewati waktu itu
Didalam pelukanku
Gugurnya pemisah
Di antara kita terbinanya
Satu mercu tanda
Cinta yang setia
Meredahi masa meniti usia
Hingga ke akhirnya
Kuabadi cinta di hati ini

Al-Haq

Andainya ku bisa putarkan saat waktu
Ku perbetulkan segala kesilapan lalu
Andainya kupernah melukakan hatimu
Izinkan aku mengubat jiwa ragamu
Segala-gala duka dan suka
Tak pernah dapat ku lupa
Daku manusia biasa
Dibawa dosa pahala
Hidup didunia cuma sementara
Janganlah leka jangan terpedaya
Antara kaca dan juga permata

Ku bersujud padamu
Berdoa pada yang satu
Padamu aku mengadu
Allah yang satu
Mohon petunjuk darimu
Berderai air mataku
Ku ingin dekat denganmu

Ya Allah
Ampunilah dosa-dosaku yang lalu
Ya Allah
Maha Pengasih, Penyayang, Maha Mengerti

Andainya ku bisa hidup seribu tahun lama lagi
Ku kota kata-kata yang telah ku janji
Andainya ditakdirkan esok aku pergi
Susun sepuluh jari mohon diampuni
Janganlah bersedih berduka
Berjumpa disana kembali
Kembali kepada pencipta
Diruang luas yang terbuka
Pintu syurga dan neraka
Bertapa kau bersedih berduka dijiwa gelora didalam dilema menanggung derita

Ku bersujud padamu
Berdoa pada yang satu
Padamu aku mengadu
Allah yang satu
Mohon petunjuk darimu
Berderai air mataku
Ku ingin dekat denganmu

Ya Allah
Ampunilah dosa-dosaku yang lalu
Ya Allah
Maha Pengasih, Penyayang, Maha Mengerti

Allahu Akbar, Allah Maha Besar
Mari memuja memuji
Maha Kaya Berkuasa
Ampunilah segala dosaku yang lalu

Bukan Milik Kita

Ditinggalkan kehilangan
Bagian hidup kita
Tak usahlah kau tangisi takdir
Tak ada yang abadi di dunia ini
Semua pastikan kembali
Hidup ini sudah tertulis
Tenangkan jiwamu dan hatimu

Ikhlaskanlah relakanlah
Semua yang ada pasti kan pergi
Ikhlaskanlah relakanlah
Semua yang hidup pasti kan mati

Ikhlaskanlah relakanlah
Semua yang ada pasti kan pergi
Ikhlaskanlah relakanlah
Semua yang hidup pasti kan mati

Ikhlaskanlah relakanlah
Semua yang ada pasti kan mati
Semua yang hidup pasti kan mati
Hidup bukan milik kita
Hidup bukan milik kita

Tiada Rahsia Antara Kita

Oh...
Mengapa aku
Dilukai, didusta, dipenjara
Begini

Oh....
Cinta
Manisnya jika tiada
Rahsia antara kita

Tabir di wajahmu
Tak mungkin
Sembunyikan rasa
Namun apa yang kau lakukan padaku
Memerlukan penjelasan

Demi cinta
Tak pernah aku mengkhianatimu
Janji ku genggam
Hingga terbukti nyata

Demi cinta
Tak pernah aku curigaimu
Namun apa yang kau lakukan padaku
Adalah penyiksaan
Ku bagai biduk
Yang kehilangan arah
Menentang arus

Oh....Oh
Mengapa aku
Dilukai, didusta, dipenjara
Begini

Oh...
Cinta
Manisnya jika tiada
Rahsia antara kita

Segala gerakmu
Di dalam perhatianku
Namun kau buatku
Bagai tak wujud di sisimu

Di Kala Hujan

Ketulusan senyumanmu
Mengundang sesuatu
Sukar untuk ku gambarkan
Ke dalam bentuk kata-kata

Kekuatan sandaranku
Ku dirikan masa lalu
Luruh bagai dedaunan
Di kala hujan angin datang

Merembasi
Berkali diri bertanya
Siapakah gerangan kau sebenarnya

Aku yang semalam
Selalu berkata
Tunjukkan diri pemilik jiwa

Suci seberkas dosa
Bisa mengenaliku
Bisa terima diriku seadanya

Dan aku tahu
Keterlanjuran ucapanku
Selamanya ini yang menghantu
Diriku dari mendekatimu
Kekasihmu

Ku tahu
Pengalaman yang sebegitu
Maksudku tindakanku dahulu
Mungkin akan jauhkan dirimu kekasihku

Damai Di Hati

Malam yang sepi
Aku sendiri
Di ingatan tergambar wajahmu
Tidak kau sedar
Hatiku kau luka
Adakah aku yang bersalah
Yang terluka dan kecewa
Kepedihan yang ku alami
Masih ku terasa
Peristiwa lalu
Waktu bersamamu kasih
Biar ku menangis
Biar ku merintih
Walau terseksa di hati

Pergilah sayang
Menyusur arahmu
Biar ku cari
Damai di hati

Yang terluka dan kecewa
Kepedihan yang ku alami
Masih ku terasa 
Peristiwa lalu
Waktu bersamamu kasih
Biar ku menangis
Biar ku merintih
Walau terseksa di hati
Seksa begini
Aku begini