Powered By Blogger

Isnin, 21 Januari 2013

Jemu

Jemu masa menyinta
Resah ku meronta
Aku telah sumpah setia
Namun sia

Jemu masa melangkah
Lepas dari dosa
Bangkit aku dari lamunan
Yang engkau kejutkan

Segala pintamu
Cuba ku turutkan
Segala janjiku
Peritku lunaskan
Mudah kau melepaskan

Kau yang menghancurkan
Lerai ikatan
Kau cipta seribu alasan

Yang ku dendamkan
Menjadi kemarahan
Kau selindung kesalahanmu
Kau singkap kesalahanku

Meniti Suratan

Dahaga kasih padamu
Tiada akhirnya
Dalam kepekatan malam
Kaulah bintang
Ku gapai jauh
Untukmu sentuh
Namun bagiku hadirmu
Seminit jadi penawar

Sampai bilakah kita ini
Asyiknya merindu sendiri
Ada kasih dan ada cinta
Tapi terhalanglah
Oleh insan alpa
Materialistik yang 
Menghukum cinta
Sebegini

Bebaskanlah kita ini
Di belenggu dunia

Andai hanyut bahtera
Kita rela di lautan gelora
Itulah rela
Kita berdua

Hadirlah kau kasih
Nyatakan cintamu
Doaku yang lama

Inginku bawamu
Bersama hasratku
Meniti suratan
Agar kenal kebahagiaan

Takdir kita kasih
Tuhan menentukan
Serah keimanan
Pasti sinar kebahagiaan

Jua kaulah insan suci
Wangian syurgawi
Pekat malam yang berlabuh
Aku teguh di jiwa
Kau tiba jau

Di Bayang Awan

Di awan ku lihat bayang
Pergolakan di bumi
Menjadi titisan darah
Dan membasahi malamku ini

Bukan aku nak bersembunyi
Dari luruh warnamu
Hanya ingin sekadar simpati
Pada seksa ciptaan Azali

Aku rela diri di basahi
Andainya warnamu suci
Aku gentar diri di sumpahi
Dari bebanan kesilapanku

Mestikah aku berlindung
Dari kebasahanmu
Atau pun kau merelakan
Aku tunduk dan hanya bersyukur

Kini aku di pandang awan
Bayang-bayang menghilang
Darah pekat menukar warna
Menjadi raksi yang ku damba

Khamis, 3 Januari 2013

Relakan Jiwa

Kusangka hidupku
Selamanya kelam
Terbelenggu ikatan tanpa manisnya cinta

Memaksa diriku
Menapaki jalan
Arah yang tak pernah ku mahu dalam hatiku

Kini kau pun hadir
Memberi cahaya
Membangunkan ku dari suramnya mimpi ngeri

Menuntun hatiku ke palung asmara
Seakan ku hidup kembali dari matiku

Engkaulah cinta
Yang selama ini ku cari

Ku relakan jiwa
Tuk menjadi penghuni dalam sangkar hatimu
Kerna engkaulah nadi yang menghidupkan aku
Yang mampu melarutkan setiap sepi hatiku

Seandainya waktu
Tak pernah pertemukan aku dengan dirimu
Akanku biarkan mati hatiku selamanya
Sehingga kau datang membangunkan aku