Powered By Blogger

Ahad, 30 Oktober 2011

Rasa Yang Tertinggal

Bila asmaraku telah tiba
Merengut nafas di jiwa
Itu dia
Yang datang hadirkan cinta
Menyebar ke dalam rasa
Dapatkah ku mengatakannya
Perasaan yang ku punya
Untuk dia
Mestinya ku ungkapkan saja
Tuk dapat jawapan darinya

Dapatkah aku memeluknya
Menjadikan bintang di syurga
Memberikan warna yang bisa menjadikan indah
Aku tak mampu mengatakan aku tak mampu tuk mengungkapkan
Hingga saat ini perasaan telah tertinggal
Dapatkah dia merasakan
Satu nafas yang tersimpan
Itu bukan cinta sekadar cinta biasa
Yang sesaat dan terus hilang

Jumaat, 28 Oktober 2011

Bunga Angkasa

Indah sinar sang suria
Merdu irama sang bayu
Tiada seindah wajahmu
Tiada semerdu suaramu

Lembut bayu membelai
Merdu burung berlagu
Tiada selembut belaianmu
Tiada semerdu kau berlagu

Keindahan wajahmu
Jadi sumber ilhamku
Suaramu yang merdu
Menghiburkan hatiku

Bertambah cahaya hidupku
Kau janji bersumpah setia
Walaupun ribut melanda
Kan bersama

Selagi masih ada sinaran mentari
Selagi ada getar di jiwaku
Kan ku korban jiwa raga
Demi cinta untukmu bunga angkasa

Selasa, 25 Oktober 2011

Putihnya Lukisan

Oh dunia
Penuh dengan derita
Ada suka
Ada juga dukanya
Yang di sana sedang menakluk dunia
Yang di sini ditimpa malapetaka

Oh dunia hari ini
Oh sedihnya
Oh tanah dijajah lagi
Oh kejamnya

Jika ku seorang pelukis
Akan ku warnai dunia
Dengan warna putih
Agar tiada warna gelap
Lukisannya oh oh oh oh

Oh manusia
Tak ku mengerti sifatnya
Ada mulia
Ada juga kejinya
Yang si tua berbalahkan kuasa
Yang si muda mengacukan senjata

Oh maruah dijual beli
Oh murah nya
Oh bumi terbelah lagi
Oh bencana

Kebesaranmu

Kau tempatku mengadu hati
Memberi segala hidup
Dunia dan seisinya milik-Mu
Mencintai-Mu sejati

Ku manusia yang penuh dosa
Berharap ampunan-Mu
Lihat di langit kesempurnaan hati-Mu
Kau cinta pertama dalam hidup

Allahu Akbar Maha Besar
Memuja-Mu begitu indah
Selalu Kau berikan semua
Kebesaran-Mu tuhan

Memujamu

Bila aku lihat bintang
Semua begitu indah
Terbentang di langit

Jika ku lihat bulan
Sungguh begitu indah
Membentang di langit

Semua apa yang ku lihat
Hanya tuhan yang bisa
Menciptakan semua

Tuhan memberi kendahan
yang terindah
Seisi langit dan bumi ciptaanMu Tuhan

Biarkan aku berada di sini
Biar ku tahan laju angin
Ajarkan aku bersujud padamu
Ajarkan aku untuk hidup

Tiada tuhan kecuali Allah
Allahu Akbar Allah Maha Besar
Izinkan aku bersujud padamu
Ku agungkan kebesaranMu 

Pendam

Aku yang mengejar bayang cinta
Kian terbiar
Terpendam kata
Tak terungkap lamanya

Pedihnya hanya aku yang merasa
Mahu melikinya
Aku hanya hamba cinta

Bisik hatiku lepaskan diriku
Sungguh aku tak bisa
Biarlah ku sendiri
Tanpa kasih di hati

Aku tak mampu pertahankan lagi
Cinta yang menyakiti
Biarlah aku pergi
Tiada hampa di hati

Aku yang mengejar bayang

Maafkanku

Dinginnya dirimu di dalam hidupku
Telah mengubah segalanya
Telah ku lewati saatkan lebih hidupku
Namun kau masih tak menyakini
Diriku yang cuba menhapuskan
Mimpi-mimpi buruk yang lalu

Ingin ku berlari
Dan menggapai hasratku
Apakah kau berlalu pergi
Terkapai-kapai aku
Inginku membuktikan kejujuranku
Kepadamu
Dan kini ku sedari diriku
Masih liat untuk memiliki

Maafkanku kerna mengingkari janji
Yang terpatri dahulu padamu
Maafkanku atas kekurangan
Yang ada pada diriku ini

Cinta

Langkah ku makin panjang
Menuju arah itu
Aku pasti di sana kau menunggu

Biarpun lelah jiwaku
Ternampak oleh mu
Aku pasti kau lebih tahu

Ku merenung dan merindu
Jelas untukmu kasih
Hanya untukmu

Yakin aku hampiri dirimu yang semakin jauh
Yakin kami menanti diriku yang sering keliru
Kan ku tuju, kan ku tuju, dan di situ
Halalkanlah aku

Biar terkadang waktu
Bertatih mencarimu
Aku pasti kaulah yang satu

Khamis, 20 Oktober 2011

Luka Seribu Rindu

Api dah menjadi bara
Bara menjadi debu
Mawar indah nan setangkai
Layu dan berguguran

Begitulah ibarat cinta
Terjalin sementara
Madu tak sempat ku rasa manisnya
Pahit berganti

Aku bagaikan tawanan
Di dalam perang rindu
Asyik berganti derita
Cinta tak kesudahan

Mesranya tingkahmu
Di samping dirinya
Menambah luka di hatiku
Senyumanmu di samping orang ketiga
Bagaikan sembilu
Menusuk di hatiku

Hatiku sakit tak tertahan lagi
Kasih
Sudahnya begini
Cinta suci nan sejati
Ke manakah hala
Yang akan ku bawa
Hati sarat luka seribu rindu
Dia yang menanti
Setiaku menunggu
Tapi kepadanya kau pergi

Ke Pintu Kasihmu

Jernih berkilauan
Bagai titisan
Embun menghujan

Hening alam rasa
Bila namamu
Aku lafazkan

Ku saksikan dengannya hati
Penuh rindu yang syahdu
Dan berbisik
Tentangnya hasrat
Jalinan cinta kasih

Dan dari pintu ke pintu
Jangan di langsiri
Dengan tabir kelam
Buka luaskan dengan cahaya

Segala dan semuanya
Tetapkan ku genggam
Penuh kepasrahan
Dan tanpa resah
Terhadap cinta

Di saat bercinta
Datang berbagai 
bayang-bayang menjelma
Dan kerna saktinya
Cintaku teguh
Tidakkan luruh

Selasa, 18 Oktober 2011

Pokok

Tersesat malu bertanya
Tak tahu tak tahu ke mana
Terlau banyak alasannya
Duk terdiam

Menyusur di kaki lima
Terlihat bayang wajah kelmarin
Tersentuh hati bagai luruh

Tanya sama apa sebab goyang
Jawab angin yang goncang
Sebab burung terbang
Patah sayap di duga
Seandainya rebah 
Kau masih ada

Terlalu mahu dan mahu
Terlupa apa yang mahu
Terlalu banyak alasannya
Duk terdiam

Tak mudah namun tak susah
Terserah atas pilihan
Tersentuh hati mula luruh

Cinta Teragung

Maafkan aku
Sekiranya tak termampu
Untuk mencurahkan semua
Isi hatiku

Ternyata tak terkata
Rinduku padamu

Ku takkan bisa menjadi
Lebih dari apa yang sedaya
Namunku tetap berjanji
Akan masih mencoba

Untuk memujuk hatimu
Mencintai aku kerna semua yang ada
Hanyalah kamu

Woo woooo

Isnin, 17 Oktober 2011

Seruan

Gigil menggigil aku
Ku dengar suara kebesaran
Terbangun dari tidurku
Suara azan berkumandang

Terketar ketika itu
Manakah arah tujuan
Berlinang air mataku
Menitis ke bumi penyesalan

Garis panduan tiada ku hindari
Ajal sentiasa tanpa ku sedari

Baru ku mengerti erti kehidupan
Mengenal diri dalam kehidupan
Tiadalah aku

Bawalah aku hampir kepada kepadamu
Jalan sebenar mengikut arahmu

Ya Tuhanku

Tiada Lagi Aku

Kita bersama menempuh semua
Dugaan melanda tidak ku pinta
Pahit dan manis duka menghiris
Kita mengharungi dengan berani

Gurau dan senda pun turut mengisi
Ruang dan ketika di masa sepi
Kepercayaan dan keikhlasan
Makin menguatkan persahabatan

Entah mengapa engkau
Cepat benar berubah
Kerana kejayaan
Kau merasa megah

Jangan engkau mudah terlupa 
Setiap benda yang ada
Takkan kekal selama-lamanya
Diriku akhirnya kau singkir jua

Oh...biarku pergi membawa sekeping hati
Tidak sanggup lagi aku menyaksi
Wajah yang pernah menyakitkan hati

Sabtu, 15 Oktober 2011

Teman Sejati

Mencari sinar pelangi
Selami kasih suci
Hidup mu sering meniti
Di lubuk hati

Tiada kusangka lagi
Engkaulah teman sejati
Semalam amat bererti
Selamanya...ooo
Ku tahu kau derita
Dihimpit keresahan
Azab dan sengsara

Bersama janjiku terima
Pahit maung pedihnya
Rela berkorban
Jasad dan nyawa
Asal kau bahagia

Tersimpan seribu makna
Menjadi rahsia
Semangat ku membara
Membakar dalam jiwa
Pasrah ku berdusts

Tawa Dalam Tangisan

Terhenti langkah seketika
Padangan tersasar
Jiwaku bergelora
Sendiri ku dirudung sepi
Mengenang kembali
Saat yang telah pergi

Apa erti teman
Kini jadi lawan
Racun kau lemparkan
Diriku terseksa
Biarlah ku menanggung keperitan

Sesalan...diriku mula terasa
Kenangan...jadikan pengajaran
Tak mudah...tuk aku melupakan
Demi persahabatan
Tawa dalam tangisan

Terbongkar segala rahsia
Selama ini ku tak pernah menduga
Apakah cuba kau lakukan
Terbuktilah engkau
Gunting dalam lipatan

Apa erti teman
Kini jadi lawan
Racun kau lemparkan
Jiwaku terseksa
Biarlah ku menanggung keperitan

Sesalan...diriku mula terasa
Kenangan...jadi pengajaran
Tak mudah...untuk aku melupakan
Demi persahabatan
Tawa dalam tangisan

Luhur

Singkap kembali detik akhir bersama
Linangan airmataku mengalir
Dalam pelukan dakapan yang terakhir
Mengalir darah membasahi bumi
Pergi yang tak kembali untuk selamanya
Segar indah namamu di hatiku

Perjuanganmu bagai lilin membakar
Bersinar menerangi kegelapan
Rela berkorban meredah onak berduri
Jasa baktimu sejernih air di kali
Bersemadilah engkau aman di pusara
Sinar cahaya murni keramatmu
Berjihad biar menitis oh darah terakhir
Menjadi lambang cinta yang terluhur

Sayu dan pilu bermain di jiwaku
Hilang mu kini tiada pengganti
Hanya namamu tersemat di kalbuku
Menjadi satu kenangan abadi

Bayangan Semalam

Gemerlapan cahaya kasih
Pudar ditelan waktu
Kisah silam waktu bersamamu
Membangkit gelora memburu rindu
Ternyata segala hanyalah kenangan
Hilang dirimu terbakar harapan

Kini kau menjelma kembali
Setelah kau pergi
Apakah kehadiran mu ini
Bisa mengubati atau menambah derita ini

Kepertitan luka semalam
Terbit sejarah hitam
Engkau pergi dan engkau kembali
Bagaikan permainan bayangan mimpi
Biarpun dirimu masih ku sayangi
Namun tak mungkin bersinar kembali
Bersemi

Jumaat, 14 Oktober 2011

Di Alam Fana Cintamu

Bila terpejam lena
Jasadku tidak terdaya
Mencari engkau di mana
Hanya dalam mimpi indah

Bila aku terjaga
Jasadku terus berdiri
Mencarimu tiada lagi
Berkubur di alam mimpi

Apakah aku yang terlupa
Antara lena dan terjaga

Di waktu malam pemisah
Yang nyata menjadi mimpi
Di sini engkau menanti
Bersama harum kasturi

Bagai mekarnya bunga cinta
Di alam nyata penuh rahsia

Pabila titisan embun pagi
Mimpi indah
Entah ke mana menghilang
Entah kenyataan
Engkau biarkan aku terbuang
Di alam fana cinta 
Engkau pula berdusta

Ku terpenjara
Di dalam lena
Aku terpenjara
Di dalam jaga

Jangan Kau Ucap Selamat Tinggal

Seindah sinar pagi
Ku pancarkan cinta ini
Semoga bersinar di hatimu

Selembut angin malam
Terhembus kasih untukmu
Hingga terbayang wajahmu
Percayalah sayangku
Hanya engkau ku cinta
Tak pernah aku berubah hati

Semakin hari sayang
Semakin hangatnya cinta
Sehingga membakar di kalbu

Jangan kau ucap selamat tinggal
Pada diriku yang setia
Tak sanggup aku untuk berpisah
Inginku hidup bersama
Cintaku hanya untukmu
Setiap hari kau ku rindu

Khamis, 13 Oktober 2011

Taman Rashidah Utama

Pertama kali kau ku cinta
Pertama kali ku diluka
Kini aku menjadi tanda
Sebuah kubur cinta

Ku berjalan di dalam hujan
Mencari api yang terpadam
Namun sudah sekian lama
Hanyalah gelap gelita

Sebagai satu kenangan
Ku ciptakan satu taman
Rashidah Utama
Sebuah kubur cinta

Ku berpijak nyata di sini
Tak tercapai bintang di langit
Ku siramkan airmata
 Pada darah cinta
Sebagai hiasan taman ini

Rashidah utama 
Sebuah kubur cinta
Rashidah Utama 
Sebuah kubur cinta

Biarkanlah aku disini
Menjadi nisan cinta ini
Izinkalah aku mengenang
Dirimu oh! sayang

Opera Hidup

Hidup bagaikanpentas opera
Tirai hidup dibuka
Cerita pun bermula.....
Oh..Oh..Oh..Oh

Hidup bagaikan pentas opera
Muzik hidup bergema
Asyik insan bermula
Oh..Oh..Oh..Oh

Lakonkan dengan semangat kejujuran
Sinarilah hatimu oh kesucian
Oh..rempuh api kepalsuan
Pastikan keadilan
Pastikan jaya

Hidpu bagaikan pentas opera
Rentak lakon bergema
Siapakah wiranya
Oh..Oh..Oh..Oh

Kita kecewa dan menderita
Lumrah alam biasa
Pastikah kau wieanya
Oh..Oh..Oh..Oh

Lakonkan penuh bersemangat wira
Pastikan langkahmu oh keyakinan
Oh...Leburkan ketidak adilan
Pastikan kedamaian
Pastikan jaya

Rabu, 12 Oktober 2011

Misteri Mimpi Syakila

Dimanakah menghilang
Diriku sendiri
Hayut dalam bayangan
Sebuah misteri

Harum tiada wajah
Mengelilingi aku
Dalam suasana 
Yang terharu

Lukisan impianku
Gambaran dimana
Cuaca yang begini
Apakah mahunya

Aku adalah aku
Nyanyi lagu yang rindu
Lemah langkahku mengejarmu

Bila pun engkau menjelma
Disini aku berdiri
Ku menanti
Walau hilang ceritamu
Di hati tetap abadi
Sentuhanmu

Mana syakila
Siapa syakila
Aku pun tak tahu
Oh oh...
SYAKILA....

Intan Ku Kesepian

Hanya padamu
Terbuka hatiku
Menanti hadirnya
Kasihmu sayang

Cinta yang murni
Sehangat mentari
Membara hanyalah
Untukmu

Belum sempat aku
Memberi padamu
Engkau yangku damba
Hilang tiba-tiba

Tiada lagi
Irama cintamu sayang
Tiada lagi
Haruman kasihmu intan

Tinggallah aku
Menyulam cinta yang sirna
Di dalam senyum
Yang terbayang duka
Ku kesepian

Akan ku tunggu
Takdir menentukan
Engkau dan aku
Kan bersua lagi

Memadu cinta
Selembut bayu senja
Mengukir rindu
Di daunan hari kasih

Menghilang resah
Lewat pertemuan kita
Biarpun harus
Ku telan kepahitan

Kerana engkau
Intan yang ku sayang
Akan ku terus
Menunggumu intan

Selasa, 11 Oktober 2011

Hukum karma

Oh....dalam dunia....
Oh....kita raja....
Oh....jangan lupa....
Oh....jangan gila...

Gila darjat
Gila nama
Gila kuasa
Gila harta
Semua gila

Buat baik berpada-pada
Kata orang tua
Buat jahat jangan sekali

Engkau takkan rugi
Mulia dibalas syurga
Dosa kan sengsara
Ini hukum karma

Di ambang wati

Yang putih bersih
Dalam gita kama
Si ratu yang dirindu
Persis citra sakti mimpi
Insan

Di ambang wati
Di dasar hati
Dan diri yang menyeru sumpahan
Sehangat nyawa bergelora

Terbuka hendaknya pintu segala azam
Malam antara semalam terpasang rembulan
Kembali terpatri panji sejahtera
Mengotakan janji silam

Asmara kejar mengejar
Mendungnya sepanjang hari beredar
Asmara kejar mengejar
Mendungnya sepanjang hari

Asmara kejar mengejar
Mendungnya sepanjang hari beredar
Menunggu bayangan berahi
Menghitung detik perpisahan
Mendamba ke pangkuan kekasih
Menangis dalam kesyahduan


Sejati

Sejati
Itu yang kau ucapkan
Bila janjiku genggam
Bawah pohon kemboja
Yang sekecil kita

Menanti
Di mahligai mainan 
Kita bina bersama
Dari dahan yang rapuh

Usia perangkap kita
Remaja kita tinggalkan
Namun aku masih 
Mengenggam janji

Tinggal kenangan
Gagal segala impian
Tinggal bertanya
Erti sejati

Kenangan itu
Hanya mainan bagimu
Tinggal bertanya
Erti sejati
Yang telah engkau janjikan dulu


Isnin, 10 Oktober 2011

Gemuruh....

Di dalam gerimis
Penuh rahmat, dia tersentuh
Cendawan alpa
Sesegar pagi, yg permai damaikan
Tunggul di pinggir rimba
Lantas mendambarkan
Kisah sempurna dari jiwa bakal surinya

Di dalam kelambu
Menunggumu, dia kesali
Hilang bayangan
Pedoman, ikhtiar dan arab
Persis si buta mendambakan
Hidup sederhana
Menjamahi hari-hari mimpi-mimpinya

Oh sendiri meratapi
Sekalungan sengsara
Dan meratap siksa
Pahit maung padah pujangga

Terbukti kasih
Yang hanya serampang berbisa
Mengukir gerigis besi kaca
Dan pawaka

Tak tersedar meratapi kepusar keinsanan
membibitkan titis-titis sepekat warna darah dan dosa

Ahad, 9 Oktober 2011

Semalam yang hangat

Sebelum engkau ke mari
Tiada resah
Tiada khuatir

Menjelang kemesraanku
Yang dirindu
Hanya syahdu

Mengapa itu mahu jadi teman
Mahu jadi kekasih selamanya

Aku bukan lagi mainan dulu
Telahku campakkan kau ke mana

Kelautan hitam yang ku tahu
Pasti kita tak jumpa

Semalam itu semalam
Hari ini aku hidup
Dalam dunia yang aman

Kenangan kita lucutan
Kita bakar sama-sama
Pengalaman hidup siksa

Selasa, 4 Oktober 2011

jilid 4.....

Kegembiraan...kesedihaan....suka dan duka....muram....manis.....itu adalah perasaan yang sudah menjadi kebiasaan bagi keadaan di sekeliling kita....setiap hari kita berketawa riang....kerana perkara yang membawa kepada kegembiraan seperti....bergurau senda bersama adik-beradik dan juga saudara-mara kita.....kesedihan juga turut dirasai oleh setiap manusia....antaranya jika berlaku bencana di sekeliling...seperti tsunami...gempa bumi...dan lain-lain lagi...kita sering bergurau senda dengan adik-beradik, sanak saudara, dan juga rakan-rakan kita....sehinggakan masalah yang dihadapi oleh kita akan hilang sekejap....tetapi untuk menghilang kesedihan...kita bersenyum walaupun masih dalam kesedihan yang menimpa diri....tetapi jikalau sedih dengan begitu lama tidak elok juga....kerana ia boleh mendatangkan masalah pada diri kita.....kesedihan ini boleh  berlaku apabila ia memikirkan sesuatu yang membawa kepada turunnya air mata yang berderai....kadang-kadang orang tidak tahu...kita ini menangis ataupun tidak....hanya diri sendiri dan Allah sahaja yang tahu....kegembiraan pula boleh kita lihat setiap di mana-mana sahaja....kegembiraan yang macam mana??? Kegembiraan yang boleh memeriahkan suasana di rumah kita....kegembiraan yang di mana tidak terdapat kesedihan....


Kegembiraan ini kita tahu ertinya....kita tahu maksudnya....tetapi adakah kita faham kegembiraan yang macam mana yang dianjurkan oleh islam??? Nak bergembira itu boleh....tetapi berpada-pada dan tidak melebihi had batasan diri sendiri....jangan sampai tidak bertegur langsung sehinggakan tidak bercakap sesama sendiri....itu boleh merenggangkan hubungan silaturrahim....kegembiraan yang terbaik boleh membawa kepada mengeratkan hubungan silaturrahim....